Selasa, 16 Oktober 2012

Pengembangan Klaster Pariwisata Kota KUDUS


Pengembangan Klaster Pariwisata Kota KUDUS
Oleh:Ardhi M Ridho


Ledakan arus informasi dewasa ini yang ditandai dunia tanpa batas (borderless) melalui akses informasi secara ter-buka. Siklus intelijen kompetitif adalah suatu siklus pengo-lahan informasi secara bibliometrik untuk menghasilkan kajian keilmuan yang selanjutnya dapat dimanfa-atkan oleh pengambil kebijakan sehingga keputusan yang diambil benar-benar sudah teruji sebelum diimplementasikan.

Seperti juga anggota klaster lainnya, peme-rintah harus berusaha untuk memaksimalkan manfaat kerja sama de-ngan menyediakan in-frastruktur yang ber-mutu tinggi, pendidi-kan, riset dan barang publik lainnya, sejauh hal tersebut layak dan dapat dibia-yai dari penerimaan pajak yang di-peroleh dari pengembangan klas-ter. 2. Pemerintah dapat membantu kegagalan koordinasi antar pe-serta klaster. Kegagalan koordinasi terjadi apabila para pelaku klaster tidak memahami cara mengorga-nisir tindakan bersama (joint ac-tion) karena tidak ada kepercayaan atau tidak ada kapasitas untuk ko-ordiner. Untuk mengatasi kegaga-lan koordinasi dalam tindakan im-plementasi klaster sangat diperlu-kan fasilitator klaster. Peran ini ha-nya dapat dilaksanakan oleh pe-merintah.
Peran dunia terhadap pengem-bangan klaster didorong oleh dua dasar wawasan: Pertama kembali ke prinsip dasar yaitu fokus kepem-betukan klaster berarti menekan-kan pada manfaat keterkaitan an-tar perusahaan, industri dan lem-baga-lembaga pendukung karena bagi pemerintah untuk memba-ngun sistem yang sedemikian kom-pleks lewat kebijakan terkadang sangat sulit dan memakan waktu yang terlalu lama sehingga seyog-yanya pemerintah mengambil pe-ran tidak langsung dan konsen-trasi pada upaya me-ngatasi kendala-ken-dala khusus untuk mencegah eksploitasi keterkaitan antar pela-ku usaha dengan lem-baga-lembaga lainnya yang saling merugikan. Kedua globalisasi dan lokalisasi. Globalisasi akan menghapus hambatan arus pergerakan manusia, barang dan jasa serta meningkatkan konsen-trasi pada ketersediaan mutu. Un-tuk itu pembentukan klaster ke-giatan industri pariswisata di kota Manado harus memberikan ke-unggulan kompetitif untuk sektor ekonomi. Dengan demikian fokus terhadap klaster memerlukan pe-ngertian dan pengembangan dari suatu landasan ekonomi yang su-dah ada. Hal ini berarti harus mem-bangun dan memanfaatkan atri-but-atribut unik untuk mengem-bangkan ekonomi khusus.
REKOMENDASI PRIORITAS TIN-DAKAN
Peran spesifik pemerintah dae-rah dalam pengembangan klaster adalah mulai membuat rencana kecil untuk mendukung pencipta-an klaster lokal. Melalui skema se-macam ini akan jauh lebih efektif dan juga non-diskriminatif dalam menentukan sistem pembentukan klaster industri pariwisata tanpa mengeluarkan anggaran yang ba-nyak. Didalam sistem klaster yang berperan aktif adalah sektor swas-ta sehingga pemimpin klaster juga harus dari swasta. Pemerintah per-lu mengambil peran sebagai inisia-tor dan bukan sebagai katalis un-tuk mengorganisir aksi kerja bersa-ma. Untuk mendukung klasterisa-si industri pariwisata perlu meng-hadirkan focal point pusat riset klaster berbasis sistem intelijen kompetitif sehingga ketepatan me-todologi sesuai kebutuhan lokal maupun pengembangan klaster melalui joint project dengan pusat riset asing dapat terus dikem-bangkan.
Pengembangan klaster perlu me-libatkan banyak pelaku seperti in-dustri, perusahan, asosiasi-asosia-si bisnis, akademisi, komunitas, institusi pendukung dan pemerin-tah. Khusus untuk pemerintah lo-kal peran pentingnya: - Berpikir melampaui batas administratif. Klaster tidak dapat dirumuskan da-lam batas administratif birokarasi tetapi ditentukan oleh kepenti-ngan ekonomis para peserta klas-ter. Pengembangan infrastruktur dukungan lokal fokus pada kekua-tan spesifik setempat sambil mem-bagi pembiayaan lainnya kepada perencanaan di tingkat provinsi dengan pertimbangan keterkaitan dalam pengembangan klaster akan saling memberikan manfaat ganda antar sektor. - Menciptakan ling-kungan yang kondusif. Lingku-ngan yang kondusif sangat tergan-tung dari apakah pemerintah lokal mengambil atau tidak mengambil tindakan. Iklim investasi akan ber-kembang bila terjadi penyederha-naan peraturan dan prosedur ad-ministrasi yang lebih sederhana dan kebijakan yang aktif untuk me-narik investor baru dapat mendo-rong prospek pengembangan klas-ter akan terus tumbuh. - Membuat prioritas pengembangan klaster dalam perencanaan daerah. Dalam perencanaan pengembangan klas-ter sebaiknya dikaitkan dengan konsep pengembangan yang lebih luas dengan pendekatan klaster terpadu.
Jaringan klaster industri pariwi-sata merupakan mekanisme yang ampuh untuk mencapai sukses dalam lingkungan pasar dengan persaingan yang terus meningkat. Langkah kolaboratif yang melibat-kan pelaku usaha/swasta, lemba-ga pendukung publik, pemerintah dan masyarakat akan memberikan peluang untuk mengembangkan keunggulan lokal spesifik yang me-miliki daya saing pasar dalam satu kekuatan yang tergabung didalam klaster.(habis)

(Tulisan ini Disampaikan pada International Seminar Competitive Intelligence 3 Membawa Indonesia Menjadi Negara 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia 2025,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar