Senin, 12 November 2012

KEMBANGKAN BORDIR KUDUS SEBAGAI BAGIAN DARI DESA WISATA

Kutipan Oleh Klaster Pariwisata Kudus - Kerajinan bordir di Kudus, sebenarnya sudah dikenal sejak sebelum Indonesia merdeka, tetapi Baru sebatas PADA mengisi waktu luang. Kemudian sejak Mutasi 1.970 Berkembang PESAT menjadi industri Rumah Tangga Dan umumnya KBLI Company 's name di Kudus Kulon Yang dikenal sebagai klien untuk membuka posisi orangutan kaya, pedagang sukses Dan Pengusaha ROKOK.Sampai menjelang Akhir Mei inisial, Pengusaha bordir Yang umumnya bermain di kelas Atas Masih Tetap BERDIRI tegak, karena konsumennya memang Kalangan Menengah Atas. Sedang perajin bordir di Desa Padurenan Kecamatan Gebog, 7 kilometer Utara Pusat pemerintahan Kabupaten Kudus, tergolong pemain Baru. Bahasa Dari sekitar 100 perajin, hanya 30 persen khususnya Yang Berkala Besar. Selebihnya Kecil Dan Menengah. Selain dikenal sebagai Pusat kerajinan bordir, di desa inisial JUGA banyak dijumpai Company 's name konveksi Yang bahasa Dari Segi JUMLAH pengusahanya lebih banyak, sehingga Bila ditotal Artikel Baru Pengusaha bordir, mencapai lebih 200 bahasa Dari Pengusaha / unit kas. Kehadiran Company 's name bordir Dan konveksi di Desa Padurenan Yang berbatasan wilayah Kabupaten Jepara Artikel Baru, Serta Mampu bertahan di SAAT terpuruknya industri Besar, Menengah Dan Kecil, menjadikan Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang, Bank Jateng, Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Provinsi Jateng, Lembaga Konsultan Swisscontact, PT Pertamina Dan pemerintah Kabupaten Kudus, Bersama-sama turun-Tangan menjadikan desa inisial menjadi desa produktif klaster wisata yang bordir Dan konveksi. * Menurut Bupati Kudus, Musthofa, Dalam, APBD 2009, 7 satuan Koperasi Karyawan Bhakti Samudera perangkat Daerah Dan pemerintah Kecamatan Gebog telah mengalokasikan dana Rp 1, 1 26 Miliar untuk menunjang terwujudnya klaster bordir Dan konveksi. Bila Sarana Dan prasarana nihil telah direalisasi, Maka langkah Yang ditempuh Pemkab Kudus, adalah mengajak mampir segenap peziarah Dan Yang wisatawan berkunjung Ke komplek masjid Menara Dan Makam Sunan Kudus, Serta komplek Makam Sunan Muria masjid. Rute Perjalanan mereka kitd belokkan se SAAT Ke Desa Padurenan. "Begitu pula Acute ADA wisatawan Dan Tamu pemerintah kabupaten Yang mengunjungi Kudus, Akan kitd ajak mampir. Tentu Yang dibidik mereka mau membeli aneka Produk Yang dihasilkan Warga desa setempat, khususnya kerajinan bordir Dan kon veksi," tutur Musthofa. desainer Kondang, Ramli Yang Sempat menggelar peragaan busana di pendopo Kabupaten Kudus Dan PELATIHAN PADA perajin bordir-konveksi di RUANG pertemuan vehicles pemerintah desa Padurenan, menyatakan dukungannya adanya klaster nihil. Namun Illustrasi perbincangan Artikel Baru, melalui TELEPON selulernya, Rabu Malam (27/5) Ramli mengingatkan, agar perajin memproduksi aneka hormone hormon Produk bordir maupun konveksi, sehingga tidak menimbulkan persaingan tidak Sehat antar perajin / Pengusaha. "Selain ITU JUGA pembeli disuguhkan banyak pilihan, apalagi pilihan terbaik Yang mengikuti tren Masa PENGHASILAN INI Bakal Ulasan Sangat menarik,." Ujar Ramli. Miftah Dan Aswan, Pengusaha bordir kelas Menengah Kecil, menyatakan SIAP untuk mensukseskan klaster wisata yang bordir Dan konveksi Selain telah memperoleh berbagai PELATIHAN-bentuk seperti Manajemen Company 's name, kualitas Produk, pemasaran, desain."Kami mendapat JUGA mendapatkan bantuan modal bahasa Dari Bank Jateng maupun penyandang dana Lain Selain ITU Kami berharap koperasi bordir Dan konveksi JUGA segera diwujudkan Salah Satu manfaatnya untuk penyediaan BAHAN baku, sehingga daftar harga belinya lebih murah Cara,.." Tuturnya.Sumber: kompa-dot-dot -com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar